Rabu, 21 September 2011

PETUALANGAN RAKA dan MUTIARA (From Fariana Riri to all of you The Indonesian Scout)

SMU 1 baru bubaran, seperti biasa Mutiara, Anya dan Sisi bergegas berlari ke lapangan samping sekolah, apalagi kalau bukan buat latihan Pramuka..
"Bukan gue namanya kalo ga bisa dapetin Raka..!" Ucap Sisi yang berbadan ndut itu pede

"Yakin lo Si..? Trus kenapa minggu lalu Raka diem2 mandangin gue mulu?" Kata Anya lebih pede

"Ooh, karena wajah lo cemong kalii.. Hahhaaa.." Jawab Sisi sambil lari menghindari cubitan Anya.

3 sahabat Mutiara, Anya dan Sisi sudah siap dilapangan.. Ketiganya semangat latihan pramuka.. Maklum kan ada kakak kelas ganteng namanya Raka. Itu tuu.. Anak pengusaha terkenal tapi pinter, baik hati, suka menolong sesama, dan low profile banget.

"Salam Pramuka..!!!" Tiba2 terdengar suara tegas dari pengeras suara

"Rakaaaa...." Teriak Mutiara, Anya dan sisi

"Yang lain menjawab salam, kalian bertiga koq malah menyebut nama saya.." Ucap Raka ramah sambil tersenyum manis "Saya ulang ya, Salam Pramuka..!!!"

"Ooooh, tidaakk..." Jawab 3sahabat itu takjub memandang senyum Raka (iih norak banget ya? Kaya ga pernah liat orang cakep aja.. :p)

Raka terdiam, matanya menyipit karena terik matahari.. (Note: Subhanallah, tambah ganteng)

"Heii, kasian dong kak Raka.." Ucap seseorang berbisik menyadarkan 3dara itu.. Hihiii..

"Salam Pramuka..!!!"

"Salam..!!!" Semua anggota pramuka SMU 1 menjawab tegas dan serempak

"Liburan yang akan datang kita akan adakan kegiatan bakti sosial ke sebuah desa terpencil, 20 orang dari kita akan berangkat.. Hari ini akan diadakan test.. " Ucap Raka disusul anggukan mantap pak Amir, pembina pramuka SMU 1

Hari itupun diadakan test, dari kesiapan fisik, mental, dan keterampilan.. Deg deg an, karena hampir semua anggota ingin mengikuti kegiatan tersebut.. Anya dan Sisi nampak tegang, Mutiara yg paling kalem hanya senyum-senyum aja..

"Mudah2an gw terpilih ya sista.." Bisik Sisi pada Anya dan Mutiara. "Jangan khawatir deh, urusan Raka gw janji akan menjaganya baik2.." ^_^

"Beeuu.. Gayanya kaya kita berdua lagi koma di ICU aja!!" Protes Anya disusul tawa Mutiara

"Irwan.. Rudi.. Chiko.. Shanty.. Andi.. Meylani.. " Nama2 terpilih mulai disebut pak Amir.
3 sahabat itu tegang H2C (harap2 cemas)

"Anya.. Verra.. Budi.."

"Horeee.. Nama gue disebut..!" Teriak Anya happy

"Siska.. Mutiara.. Dandy.."

"Horeee.. Gue terpilih juga" teriak Mutiara sambil merangkul orang2 didekatnya

"Ahmad.. Herry.. Wawan.. Nisa.. Susan.."

"Yaahh, gw koq ga kesebut?! Ucap Sisi pelan disusul wajah sedih Mutiara dan Anya penuh duka.. Hikkss.. :(

"Dan yang terakhir adalah, Sisi..!" Kata suara dari speaker.

"Horeeee.. !!! " Mutiara, Anya dan Sisi teriak serempak sambil melompat, gayanya udah kaya supporter persib yang mendapati Gonzales mencetak goal. Hahaa..

"Surat Ijin dari orang tua ditunggu paling lambat hari rabu ya, ok latihan hari ini cukup.. kita bertemu hari rabu depan.. keep on scouting, Salam Pramuka..!! " Ucap pak Amir menutup latihan hari itu

"Salamm..!!!" Jawab semua serempak

Pak Amir tersenyum, mengedipkan sebelah matanya sambil mengangkat dua jempol.

=======To be continue=======



Libur tlah tiba.. Libur tlah tiba.. Horee.. Horee.. Horee..

Mobil2 jeep yang biasa dipakai offroad sudah siap dihalaman SMU 1, semua peserta baksos semangat berangkat kesebuah desa terpencil yang kabarnya masih serba kekurangan. Rencananya, anggota pramuka akan membantu desa itu membangun tempat beribadah, kamar mandi umum, saluran air bersih, jembatan yang terputus, juga mengadakan penyuluhan Keluarga Berencana, pemeriksaan kesehatan penduduk, bersama instansi2 terkait.

"Bo, ternyata tempatnya jauh yaa.." Ucap Sisi diperjalanan, "Andai aja gw satu mobil dengan Raka, mungkin tak akan secapek ini.."
"Elo kl satu mobil sama Raka bikin sempit doang, secara itu berat badan plis deeh.. Diet napa tantee?" Sambung Anya
"Heuu.. Ribut terus.." Kata Mutiara sambil pura-pura tidur..

Matahari hampir terbenam, ketika rombongan sampai disebuah desa kecil.. Penduduknya tidak terlalu banyak.. Kurang dari 100KK, penerangan seadanya, dan kebanyakan rumah-rumah tidak mempunyai MCK.. (Wakksss.. Kalo mau pipis harus ke kali..?!)

Rombongan disambut oleh kepala desa dan penduduk, istirahat sejenak, sambil menikmati suguhan teh panas, kopi, rebus pisang, goreng singkong, dan nasi liwet.. (Mantap!!)

Lanjut mendirikan tenda, istirahat, sebagian tidur dirumah-rumah penduduk.. Besok pagi rombongan siap action..! Semangaaatt..!!!

=======To be continue=======

Pagi2, team yang sudah dibagi perkelompok mulai action.. Anya, Sisi dan Mutiara berpisah.. Anya yang yang memang bercita-cita jadi guru mulai mengumpulkan anak2 didesa itu, mengajar membaca huruf, angka, serta menyanyi dan menari bersama.. Seruu..!

Sisi yang doyan banget makan sudah pasti berada didapur penduduk, memasak bersama ibu2.. Nyumii..!

Kelompok lainnya ada yang mulai membersihkan mesjid, memperbaiki bangunan yang rusak, mengecat, membuat kamar mandi umum dan mengecek jembatan yang rusak. Gotong royong pokoknya.. ^_*

Sedangkan Mutiara, masuk kelompok perencanaan pembuatan saluran air bersih.. Bersama Raka dan 3 orang lainnya Dandy, Irwan, dan Chiko.

Menggunakan GPS, mereka berlima mulai membaca lokasi lalu merencanakan pembuatan saluran air, dari mata air menuju desa.

"Menurut informasi penduduk, dan dilihat dari gambar satelit, disini ada air terjun terdekat.." Kata Dandy sambil menunjuk layar.

"Tapi dibawah nya medan kurang bagus.." Sambung Irwan

"Alternatif lain..?" Tanya Raka

"Sepertinya disebelah barat ada aliran dari air terjun/mata air.. Ini lebih mudah dan dekat kalau kita mengambil sumber airnya dari sini.. Medannya juga tidak terlalu sulit, sehingga memudahkan pemasangan pipa.." Kata Mutiara serius.

"Kita survey sekarang?" Sambung Chiko

"Dandy, Mutiara, Chiko dan saya survey diantar pak mamat (penduduk desa), Irwan standby disini ya, keep contact! Handphone, bbm, email, ym, HT, On semua ya?! Okay go..!" Kata Raka semangat..

Raka, Mutiara, Dandy, Chiko dan pak Mamat mulai naik gunung, dengan peralatan lengkap menyusuri jalan setapak menuju lokasi mata air yang direncanakan.. Sepanjang jalan mereka berdiskusi mengenai jarak, pemasangan pipa, penyesuaian tinggi rendah lokasi, dll.. Tak lupa setiap ada signal di blackberry, mereka mengirimkan lokasi keberadaan mereka melalui bbm ke Irwan yang standby di posko..

"Duuh.. Google mapsnya blank info jalan begini.. Beda banget kalo kita nyari lokasi diperkotaan ya? Sekali klik langsung ngesearch lokasi lengkap dengan info petunjuk arah" Kata Dandy

"Hahaa.. Lo ngesearch Nama Mall langsung keluar alamat lengkap+peta+petunjuk arah+info cafe2, distro2 sampe warung2 disekitarnya ya?" Sambung Chiko

"Btw, kamu koq diem aja sih Mut? What r u thinking about..? " Tanya Raka pada Mutiara

"Thinking about something.." Jawab Mutiara pelan

"Naah, asyiknya kalau bawa detektif nih, feeling dan analisanya lebih mainstream" Kata Raka pada Mutiara disambut tawa bersama.. Mutiara hanya tersenyum kecil seraya berkali2 membidikan kamera handphonenya ke bbrp lokasi..

Gotcha !! Setelah hampir 3 jam perjalanan akhirnya lokasi mata air ditemukan,
"Target locked! Send location.." Kata Raka pada Dandy. Dandy langsung mengirim informasi keberadaan mereka ke Irwan by bbm

"Okay, siip! keberadaan kalian terdeteksi, kita disini mulai menghitung estimasi jarak.. Cepat kembali ke desa friends..!!! We miss you all" ucap Irwan dari posko by voice note bbm

"Beuu, genit pake mis yu mis yu segala.." Kata Chiko disusul gelak tawa

Mereka kembali turun kedesa sambil membuat tanda tanda disepanjang perjalanan turun, untuk memudahkan nanti bila team kembali ke lokasi

Ditengah perjalanan tiba2 Dandy terpeleset, ia jatuh terperosok kesemak2 yg dalamnya sekitar 4 meter, semua panik.. Raka mencoba mengulurkan tali, tapi sepertinya Dandy kesakitan dan tidak kuat untuk naik sendiri
" Chiko, Mutiara, simpulkan tali kepohon itu, pak mamat tlg bantu pegang kuat-kuat, biar sy yang turun" kata Raka..

SAT SET SAT SEETTT.. Dengan sigap Raka turun kesemak semak yang lumayan dalam, meraih Dandy yang terkulai lemas, membantu mengangkatnya seaman mungkin.. Agak kesulitan memang, harus hati-hati karena takut ada cidera yang akan tambah parah bila salah penanganan..

Tanpa diduga, sesosok gadis cantik tiba2 muncul.. Criiiinggg...! Kaya bidadari dari khayangan turun kehutan, cantik.. lembut.. but Waww... Dengan sigap gadis itu menancapkan pangkal talinya ketanah lalu turun kedasar semak membantu Raka mengangkat tubuh Dandy. Who's the girl? Tanya semua dalam hati, setengah bingung dan terpukau.
Tepatnya terhipnotis beberapa saat. (Atuda ujug ujug)

Dandy berhasil diangkat, tanpa basa basi gadis cantik itu memeriksa tubuh Dandy dari kepala sampai kaki
"Syukurlah.. Tidak ada tulang yang patah atau otot yang terkilir, hanya baret-baret dan memar sedikit.. Istirahat saja sebentar.. Nanti lanjutkan lagi perjalanan kalian mumpung matahari belum tenggelam.." Ucap gadis itu lembut

"Beuuh.. Nabilla Sakieb ada dihutan.." Bisik Chiko pada Raka. Husstt!!

"Makasih ya mbak sudah membantu.." Kata Raka

"It's ok.. Sama2, semoga cepat sembuh yaa.." Jawab gadis itu sambil berlalu..

Seperti terhipnotis uya kuya.. Raka, Mutiara, Chiko, dan pak Mamat hanyaa melongo melihat kepergian gadis itu. Eh' Dandy juga ikut2an melongo lho.. Tapi sambil meringis kesakitan. Hahaa.. Keciaan.. :D

Betul kata gadis misterius itu, tidak lama setelah beristirahat akhirnya Dandy bisa jalan kembali walau agak tertatih. Sepanjang jalan semua bertanya siapakah gadis cantik yang ada ditengah hutan tadi..

"Jangan2 gadis cantik tadi hantu penunggu hutan ini?!" Celetuk Chiko bikin merinding. Haaiiyaaa!

"Kalau saya tidak salah ingat, sepertinya itu neng Siti, anaknya pak Ibrahim yang sejak 4 tahun lalu sekolah dan kuliah di kota.. Tapi ngapain ya tiba2 dia ada ditengah hutan begini?" Kata pak Mamat.

Mereka berlima akhirnya saling diam dengan berjuta pertanyaan, melanjutkan perjalanan pulang sampai kembali ke desa bergabung dengan yang lainnya.

Malam ini langit cerah.. anggota pramuka SMU 1, team dari berbagai instansi, serta penduduk desa berbaur jadi satu. Menyalakan api unggun sambil menikmati makan malam bersama alias ngariung seseruan.. ^_*

Tidak ada yang tau, kalau saat itu Mutiara tidak ikut berbaur didepan api unggun.. Mutiara menyendiri, disebuah kursi kayu menghadap bukit.. And don't you know, tiba2 Raka siganteng menghampiri Mutiara.
(Omaigatt! Kalo ini terjadi pada Sisi atau Anya, udah teriak2 kegirangan kalee.. :p)

"Hai.. Lagi liat bintang ya?" Sapa Raka
"Iya nih.. Indah banget langitnya lagi cerah.." Jawab Mutiara dengan senyum

"Cape ya tadi naik gunung..?"

"Ga terlalu, seru koq.."

"Aku udah lama lho merhatiin kamu Tiara.. Kamu orang yang unik ya.." Kata Raka

(Whaat..? Raka udah lama merhatiin Mutiara? Duuh maaak, kalo Sisi dan Anya denger, bisa END!)

"Kamu juga orang yang beda, yang selalu memandang sesuatu dari sisi yang berbeda.." Lanjut Raka

"So..?"

"Kamu tadi sepanjang perjalanan ga banyak bicara, tapi aku tau kamu menemukan sesuatu.. So, kasih tau apa yang kamu temukan tadi selama perjalanan kegunung, yang pasti aku yakin bukan sekedar mata air, jarak, dan estimasi berapa pipa yang harus disiapkan" kata Raka.

"What r u talking about?"

"About your mind.. Your mindstream.." Kata Raka.
Mutiara diam sesaat.
Lalu...

"Raka, lihat bbrp hasil foto hp'ku ini deh.. Ada bbrp kejanggalan.. Ini ada jalan yang sepertinya biasa dilalui, tapi ditutup sedemikian rupa.. Seperti jalan rahasia.."

"Hmm, okay.. And than..?"

"Aku menemukan ini, bungkus makanan dan minuman ringan yang expirenya masih lama.."

"Bekas pendaki gunung maybe?"

"Menurut kepala desa sudah bertahun2 tidak ada pendaki yang datang, dan akses masuk ke gunung itu hanya melalui desa ini"

"And than..?"

"Aku juga menemukan ini.." Ucap Mutiara sambil mengeluarkan sesuatu dari sakunya

"Waaww!!! Peluru dari senjata api?!"

"Satu lagi Raka, gadis cantik ditengah hutan tadi, kalau benar itu Siti anaknya pak Ibrahim yg sudah 4 tahun tinggal dikota, begitu janggal dia ada ditengah hutan tadi sendirian.."

"That's right..!" Desis Raka manggut2. "Gimana kalau kita temui pak Ibrahim?"

"Aku sudah cari info, pak Ibrahim dan istrinya sudah meninggal 5tahun lalu, dan Siti itu anak tunggal.." Kata Mutiara

"My God, what do you think?"

"Something happen, that something wrong here.." Bisik Mutiara serius

"Keep silent, tengah malam nanti.. Aku, kamu dan Chiko kembali ketempat tadi, bawa persediaan makanan dan alat2 seperlunya, siapkan juga alat komunikasi, kita selidiki..! Biar Dandy dan Irwan standby diposko.. Ok?" Kata Raka

Malam itu, terjadi pertemuan rahasia Raka, Irwan, Dandy, Chiko, dan Mutiara. Mereka merencanakan penyelidikan ke tengah hutan.

=======To be continue=======


Menembus hutan belantara, tengah malam pula.. Raka, Mutiara, dan Chiko berharap sebelum subuh sampai di lereng gunung

"Sebisa mungkin jangan nyalakan center.." Kata Mutiara. "Ikuti aja jalan setapak, lihat dikanan kiri jalan, aku tadi siang menyimpan jejak dengan tempelan stiker yg dapat memantulkan cahaya.. cukup jelas terlihat koq dari pantulan sinar bulan.. Hati2 jangan sampai terperosok..

"Waaww, detektif cantik ini sudah menyiapkan semuanya?" Kata Chiko takjub

"Sttt.. ayo jalan, fokus yaa.. sambil berdoa.." Kata Raka

Sampai di suatu tempat, stiker bersimbol X terlihat. Mutiara menghentikan langkahnya

"Ini jalan yg aku bilang seperti yang ditutupi.. Selintas tadi siang aku melihat ada jalan lurus ke atas sana, jangan rusak pohon2 penghalang ini ya, aku yakin ini tidak tumbuh alami, tapi diatur sedemikian rupa agar menutupi jalan.." Kata Mutiara lagi

"Kamu yakin ada jalan kearah sana? udah simpan jejak juga ke atas sana Tiara?" Tanya Chiko

"Belum laah.. Tadi siang kan kita ga melintas kesana."

"Whaattt???" Chiko terperanjat

"Ssttt... Ayo, pelan2 lewati penghalang jalan ini, jangan sampai rusak.." Kata Mutiara lagi

Berpegangan tangan bertiga, menyusuri jalan setapak dikegelapan.. -/+ 500m tiba2 terlihat cahaya kecil.
"Cahaya apa itu?" Kata Mutiara

"Sepertinya sebuah gubug.." Jawab Raka

"Ada yang tinggal ditengah hutan begini?" Bisik Chiko

"Entahlah.. Infokan terus temuan kita ke Dandy dan Irwan.." Kata Raka

Waktu menunjukan pukul 4 pagi, Mutiara, Raka dan Chiko sudah berada dibelakang sebuah gubug.. Mereka mengendap2 berusaha melihat sisi bagian dalam gubuk dari jendelanya, dan.. Maigatt!!! Dalam gubuk itu terlihat disebuah meja beberapa botol minuman keras, makanan ringan berserakan, bbrpa senjata tajam dan.... Upsst, dipojokan ada seorang lelaki muda tergeletak dengan tangan dan kaki diikat!

"Rekam..!" Perintah Raka disusul Mutiara yang langsung memencet tombol record di bebe'nya

Tiba2, seorang lelaki tegap bertato berjalan sempoyongan keluar dari sebuah ruangan, menendang lelaki yang terikat lalu ia duduk dimeja menenggak minuman dari botol di hadapannya

"Cukup!! Kita cari tempat sembunyi yang aman.." Kali ini Mutiara yang memberi perintah, mereka bertiga mengendap2 berjalan kebelakang gubug.. Dan menemukan sebuah kandang kosong dari bambu.. Sepertinya bekas kandang ayam atau apalah.. Soalnya lumayan sempit dan bau.. (Hueekkk..!)

"Kita sembunyi disini.." Bisik Raka

"Duh, batere bebe'ku tinggal 2 strip.." Bisik Mutiara

"Cepat kirim hasil rekaman barusan ke posko " kata Chiko

BBM-Irwan-Chat-send/share-file-blackberry-video-005.051975-klik-sending.........
Dag dig dug, tic tac tic tac.. (Tegang.. !)

Semenit, dua menit, tiga menit.. Batere bebe Mutiara berkurang 1 strip, video sent!

"Alhamdulillah.. Terkirim" bisik Mutiara

Mutiara, Raka dan Chiko lega, menarik nafas panjang dan duduk bersandar didalam kandang.

"Chiko, kirim lokasi kita ke Irwan dan Dandy, bisik Raka

"Siap..! btw kita harus siap2, resiko tertangkap orang2 didalam gubug ini. Aku yakin mereka bukan orang baik2" kata Chiko.

"Aku kaya pernah liat orang bertato ini di TV.." Kata Mutiara sambil memutar ulang hasil rekamannya

"Pemain sinetron bukan?" Tanya Chiko

"Heuuu...!!" Raka melotot. "Ohh No! Ini bandar narkoba yang kabur dari tahanan bulan lalu..! Yaa, aku inget mukanya sering ada di berita2 TV.." Kata Raka

Langit mulai terlihat abu2 dan membiru.. Pagi mulai datang. Raka, Mutiara dan Chiko makin tegang
"Kalo aku ketangkap, aku mau pura2 jadi orang desa yang lagi nyari kayu bakar aja aah.. Tapi aku kan ganteng, apa mungkin penjahat2 itu percaya?" Guman Raka panik tapi narsis

" Aku juga.. Mau nyaru jadi nenek2 pengemis aah.. Tapi masa sih tampang Dian Sastro begini ngemis? Apa mereka percaya..?" Susul Mutiara polos tapi ga kalah narsis

"Kalo aku, kebetulan bawa wig dan baju perempuan nih, tadinya buat acara hiburan didesa.. Tapi ini bermanfaat kalo aku pake sekarang, jadi kalo tertangkap, aku bisa pura2 jadi banci lagi ngamen aja.." Sambung Chiko yakin.

"Eiittdaah, mana ada banci ngamen subuh2 gini ditengah hutan, banci kesasarr??" Protes Raka disusul Mutiara yang menahan tawa.

Dddrrrrrtttttt, handphone bergetar serempak, bbm masuk! (untungnya pake multiperson chat) jadi komunikasi ngelink antara Raka-Mutiara-Chiko-Irwan-Dandy

--| .|.-.| .| -.-| .-|| -..| .| .-.| -..| .-| ....| .-| -.--|| -..| .-| -.| -| ..-| .-| -.|| .-| -.-| .-| -.|| -.. | -| --.|| -.-|..-|.-.|.-|-.||-..|.-|.-.|..|| -..|..-|.-||.---|.-|--||take care..!!

(Sandi itu dibaca : Mereka berbahaya bantuan akan dtg kurang dari dua jam take care..!!)

Membaca informasi daari posko itu, Raka, Mutiara dan Chiko ciut juga.. Tak henti2nya mereka berdoa mohon perlindungan
"Ya Allah, lindungi dan selamatkanlah kami.."

"Bangun kalian jangkrik jangkrikk!!!" Tiba2 suara kasar terdengar, sesosok tubuh tinggi besar bertato sudah berdiri didepan kandang. "KELUAARR..!!" Bentaknya keras.

Lemes, gemetar, takut, campur aduk jadi Satu. Raka, Mutiara dan Chiko digiring keluar kandang memasuki gubuk.. Duuhh, didalam gubuk itu ternyata ada bbrp pria berbadan tegap.. Sangar.. Dan kasar.

"Oohhh, ada jogoan2 tengik kecil rupanya ya??" Kata salahsatu penjahat sambil mendorong tubuh Raka ketembok (duuhhh kalo Anya dan Sisi liat pasti cedih bangett..)

"Mana Handphone kalian??" Bentak penjahat lainnya sambil menggeledah tubuh Chiko

"Heii bocah cantikk.. !! Apa arti pesan ini?" Tanya penjahat lainnya pada Tiara sambil menunjukan chat bbm di blackberry yg ia rampas.

Huuhh, sandi gitu aja ga ngerti, bukan pramuka siihhh.. ! guman Mutiara sambil mendelik sebel (soalnya pipinya dicolek. Iihh amit amit jabang bye bye)

"Jawab!!! Bukannya melotott..!!" Bentak penjahat itu lagi, bikin Tiara pengen nangis :(

"Anu oom.. Itu artinya.. Mmm.. Mmm.. Mmm...."

"Jawab!!!"

"Itu artinya, CEPAT CARI KAYU BAKARNYA, AWAS KABUT AKAN TURUN, take care..! Begitu oom.." Jawab Tiara berbohong

Penjahat2 itu keliatan tidak percaya
"Ikat tengik-tengik ini!" Perintah salahsatu dari mereka. Dan akhirnya Raka, Mutiara dan Chiko pun diikat tangan dan kakinya

Dua jam berlalu, bantuan belum juga datang, dalam sedih dan tegang Raka, Tiara, Chiko hanya bisa saling bertukar pandang.. Masing2 pasrah dan berdoa..

Tiba2 Kraak, pintu terbuka.. Sesosok gadis cantik masuk
"Nabilla Sakieb.." Bisik Chiko rada semangat, cliingg.. ! *_*

"Hustt..! Itu Siti, apa dia datang akan memberi bantuan lagi pada kita?" Bisik Raka pada Tiara

"I don't think so" jawab Tiara pelan

"Kita harus meninggalkan tempat ini segera..!!" Kata Siti pada penjahat2 itu. Tuuh kaan.. Betul dugaan Tiara, Oww ternyata Siti termasuk komplotan penjahat2 ini..

Secepat kilat para penjahat mengemasi beberapa barang mereka
"Jadikan mereka sandra!!" Kata salahsatu penjahat sambil menunjuk Raka, Tiara, Chiko, dan seorang pemuda yang juga terikat dipojok ruangan

"Tidak perlu..! Polisi baru bisa setengah jam lagi sampai sini.. Sandra beginian hanya bikin kita repot aja!!!" Tukas Siti

" Ok, go go gooo...!" Mereka bergegas siap meninggalkan ruangan. tetapi tiba2.. :

BRAAKK.. GUBRAAKK.. Doorr..! Doorr..!!! Bziiinnnggg..!!
Suara pintu di dobrak dari berbagai arah, beberapa orang berambut gondrong dan beberapa orang lagi dengan pakaian polisi sudah ada dalam ruangan, diikuti beberapa kali suara tembakan

"Menyerahhh..!! Tempat ini sudah terkepung..!" Terdengar suara

Raka, Mutiara dan Chiko tidak terlalu persis melihat kejadiannya, karena mereka didorong untuk tiarap oleh seorang polisi..

Yaahh.. Akhirnyaa, polisi2 berhasil meringkus komplotan penjahat itu.. Menurut informasi dari kepolisian mereka adalah penjahat kelas kakap yang sedang dicari, tidak hanya mengedarkan Narkoba, tapi juga melakukan kejahatan lain seperti penculikan, perampokan, dan pelaku teror.

=======To be continue=======


Raka, Mutiara dan Chiko kembali kedesa.. Disambut penduduk desa, anggota Pramuka SMU 1, dan lainnya..
Eiiit.. Ada orang tua mereka juga lho..
Semuanya khawatir akan keselamatan Raka, Tiara, dan Chiko.
Syukurlah.. Berkat Irwan Dandy yang begitu cepat menghubungi kepolisian, serta berkat para polisi yang sigap dalam meringkus, akhirnya semua selesai dengan baik.

"Mumuuuutttt..." Panggil Anya dan Sisi berbarengan seraya memeluk Mutiara

"Aku kangen sama kalian berasa ga ketemu sebulannn.." Kata Tiara membalas pelukan dua sahabatnya

"Are u okay?" Tanya Anya

"Alhamdullillah I'm fine.."

"Btw Raka gue ga lo apa2in kan sist?" Tanya Sisi lucu

"Aman koq Si.. gue jagain buat lo.. Ga ada cewek2 ngelirikin dia koq"

"La iya laahh.. Namanya juga dihutan? Emangnya di mall.." Samber Anya disusul gelak tawa bertiga.

Tiba-tiba Raka menghampiri ketiganya

"Haii.." Sapa Raka
"Kak Rakaaa.. Selamat ya udah berhasil membongkar persembunyian penjahat2 itu.. Hebatt..! " Kata Anya dan Sisi dengan mata berbinar.

"Yang hebat itu Tiara.." Jawab Raka dengan senyum sambil menyalami Mutiara "Kamu Hebat Tiara, thanks yaa.. "

"for what..?" Tanya Tiara

"For everything.."

"Sama-sama, aku juga makasih ya.. Dapet pengalaman berharga banget bareng kamu.. Chiko, Irwan, Dandy dan semua yang ada disini" balas Tiara dengan senyum manisnya.

Hmmm... Finally, kegiatan bakti sosial didesa itu dilanjutkan. Masih tersisa 4 hari untuk menyelesaikan pekerjaan2 bergotong royong bersama penduduk desa. Makin seru dan kompak bangett..!

Ssstt... Tapi ada satu hal yang tidak disadari Mutiara : sejak itu, Raka jadi sering mencuri pandang kearah Mutiara..
Upstt, ga ikutaan.... ! ^.*


14 Agustus 2011
Happy anniversary to all of you The Indonesian Scout..!



Penulis :
FARIANA RIRI MD SASTRADIREDJA
Andalan Daerah Urusan Kerja Sama Eksternal
Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar